Uni Eropa melarang semua komisionernya menyaksikan pertandingan secara langsung
Menteri Pembangunan Jerman menjadi anggota pemerintahan pertama dari negeri itu yang akan memboikot gelaran Euro 2012 di Ukraina karena isu hak asasi manusia pasca penangkapan dan pemenjaraan mantan perdana menteri Yulia Tymoshenko, Oktober tahun lalu.
Dirk Niebel, dalam wawancara dengan harian Jerman, Die Welt, mengatakan aksi boikot itu merupakan pesan politik kepada Kiev yang telah menangkap dan menghukum Tymoshenko tujuh tahun penjara karena alasan politis.
"Itulah alasan mengapa saya akan melewatkan pertandingan tim nasional Jerman di Euro 2012," kata Niebel dalam wawancara yang baru akan terbit Selasa.
Tymoshenko yang dikenal sebagai pemimpin Revolusi Oranye pada 2004 silam mengeluh sakit punggung sejak dipenjara dan melakukan aksi mogok makan sejak 20 April karena dugaan mengalami penyiksaan dalam tahanan.
"Adalah salah memenjarkan orang karena alasan politik," tegas Niebel.
Sebelumnya Presiden Jerman, Joachim Gauck, menolak sebuah undangan pertemuan tingkat tinggi di Yalta, Ukraina. Sementara Kanselir Angela Merkel tengah mempertimbangkan untuk melarang semua menteri menonton langsung pertandingan Euro 2010 yang dimulai Juni mendatang.
Kasus pemerintahan Jerman adalah yang terbaru dalam aksi boikot Euro 2012 oleh negara-negara Eropa. Austria misalnya telah mengumumkan boikot secara resmi. Uni Eropa juga secara resmi telah melarang semua komisionernya menghadiri ajang sepak bola terbesar di Eropa itu.
Spanyol, juara bertahan Eropa, juga telah menyatakan tidak ada wakil dari pemerintah yang akan menyaksikan partai Final Euro 2012, sekalipun Spanyol sekali lagi lolos ke partai penentuan itu.
"Jika Spanyol lolos ke final, tidak akan ada anggota pemerintahan yang hadir sampai kasus Yulia Tymoshenko diselesaikan," kata Menteri Luar Negeri Jose Manuel Garcia-Margallo.
Euro 2012 akan dituanrumahi oleh Polandia dan Ukraina. Perdana Menteri Ukraina, Mykola Azarov mengecam aksi boikot dari pemerintah-pemerintah Eropa dan menyebutnya penghinaan terhadap rakyat Ukraina.