Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Republic of China (Taiwan), Chen Shih-chung mengatakan, berhasil meredam pandemi Covid-19 dengan melakukan berbagai upaya pengendalian. Oleh karena itu, jaringan kesehatan global dan negara-negara di dunia perlu menerima partisipasi Taiwan dalam bersama-sama menghadapi pandemi tersebut.
“Taiwan menanggapi ancaman pandemi ini dengan melakukan upaya tindakan yang cepat sejak awal. Taiwan beroperasi melalui sistem komando profesional, langkah-langkah pengendalian perbatasan yang ketat, produksi dan distribusi pasokan bahan pencegahan pandemi yang tepat, karantina rumah serta kontrol perawatan, penggunaan yang tepat dari sistem informasi ilmiah dan teknologi informasi yang transparan dan terbuka, langkah pengendalian yang baik ini berhasil menekan dampak pandemi,” ujar Menteri Chen dalam siaran pers Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Jakarta, Kamis (29/10/2020).
Dikatakan, hingga Selasa (27/10/2020), di Taiwan ada 523 kasus Covid-19 terkonfirmasi dan 7 orang meninggal dunia. Dengan jumlah kasus yang tergolong kecil itu, sebagian besar warga tetap bisa menjalankan kehidupan normal.
Menurut Chen, pandemi Covid-19 ini menyadari masyarakat dunia bahwa penyakit menular tidak mengenal batas negara. Virus tidak akan menjadi berbeda karena perbedaan politik, ras, agama, dan budaya. Setiap negara harus berjuang melawan ancaman penyakit yang muncul tanpa membedakan antara satu sama lain.
Chen mengatakan, Taiwan melalui "Covid-19 Professional Forum", "Global Cooperation and Training Framework (GCTF)", "APEC Health and Economic High-level Conference" dan konferensi daring bilateral lainnya berbagi tindakan pencegahan "Model Taiwan" dengan para pejabat kesehatan dan pencegahan wabah, pakar dan akademisi dari berbagai negara.
Taiwan juga menyediakan peralatan medis dan pasokan antipandemi ke negara lain yang sangat membutuhkan. Sampai Juni 2020, Taiwan telah menyumbangkan 51 juta masker bedah, 1,16 juta masker N95, 600.000 baju isolasi, 35.000 thermogun, dan peralatan medis lainnya ke lebih dari 80 negara.
“Melalui ujian pandemi ini telah dipastikan bahwa Taiwan tidak dapat dikecualikan dari jaringan kesehatan global. WHO tidak dapat mengecualikan Taiwan. Kami menyerukan kepada WHO dan pihak-pihak terkait untuk memperhatikan kontribusi jangka panjang Taiwan terhadap kesehatan global dan pencegahan pandemi serta hak asasi kesehatan,” ujar Menkes Chen.
Dia berharap, masyarakat internasional mendukung masuknya Taiwan ke dalam WHO, mengizinkan Taiwan untuk berpartisipasi penuh dalam pertemuan, mekanisme, dan kegiatan WHO, serta bekerja sama dengan negara-negara di seluruh dunia untuk menerapkan Piagam WHO.
"Kesehatan adalah hak asasi manusia dan tujuan pembangunan jangka panjang Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah 'jangan meninggalkan siapa pun',” ujar Chen.
Sumber: BeritaSatu.com