Denpasar, Beritasatu.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi program digitalisasi pasar tradisional yang diinisiasi BNI di Denpasar, Bali. Langkah ini penting guna menggerakkan kembali aktivitas transaksi penjual dan pembeli tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
“Kami apresiasi kepedulian BNI membantu pemerintah merealisasikan program digitalisasi ekosistem pasar untuk kota Denpasar, dengan mendukung berbagai kebutuhan stakeholder di pasar, baik dari pembiayaan maupun sarana transaksi digital," ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/12/2021).
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyulap pasar tradisional menjadi tempat jual beli yang lebih adaptif terhadap Covid-19. Hal ini dimulai BNI Wilayah 08 di Pasar Phula Kerti, Sanglah Denpasar, Bali, Jumat (17/12/2021).
Pemimpin Bank BNI Kantor Wilayah 08 IGN Darma Putra (Gustra) di sela sela mendampingi Menko Perekenomian menegaskan langkah-langkah BNI mewujudkan digitalisasi ekosistem Pasar Phula Kerti dilakukan melalui BNIAgen46
BNI juga melengkapi gerbang akses masuk ke pasar dengan wastafel dan alat pengukur suhu. Pengunjung pasar wajib mencuci tangan dan mengukur suhunya sebelum berbelanja di pasar, plus diwajibkan mengenakan masker.
Soal bertransaksi, BNI melengkapi setiap pedagang dengan Qris stand aklirik untuk menyimpan QR Code Scan. Fasilitas transaksi elektronik ini digunakan demi menekan potensi penyebaran Covid-19. "Pengunjung dapat dengan mudah melakukan pembayaran non-tunai dan tanpa kartu," ujar Gustra.
Gustra menambahkan, BNI juga akan melakukan digitalisasi pembayaran parkir dengan EDC dan Qris BNI. "Kami harap dapat membantu masyarakat menjadi lebih nyaman bertransaksi di pasar tradisional," tegasnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com