Jakarta, Beritasatu.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi salah satu trending topic di Twitter setelah munculnya kabar ketidakpastian status kepegawaian para peneliti Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.
Sejatinya pengambilalihan LBM Eijkman oleh BRIN sudah sejak 1 September 2021. Namun warganet ramai memperbincangkan setelah Tim Waspada Covid-19 Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (Wascove) mengunggah kata perpisahan di akun Twitter Eijkman pada 31 Desember 2021.
Mulai tanggal 1 Januari 2022, kegiatan deteksi COVID-19 di PRBM Eijkman akan diambil alih oleh Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional.
— PRBM Eijkman (@eijkman_inst) December 31, 2021
Selamat Tahun Baru 2022.
Salam sehat,
WASCOVE.
Bersama, kita pulih kembali.
Kami Pamit. pic.twitter.com/ZzWGRUcuQD
Sejumlah netizen mencuitkan adanya seratus lebih karyawan, sebagian adalah para peniliti, yang bakal diberhentikan tanpa pesangon.
Hal ini terjadi karena aturan birokrasi di mana kedudukan LBM Eijkman selama ini bukan lembaga resmi pemerintah.
LBM Eijkman selama ini adalah lembaga penelitian pemerintah yang bergerak di bidang biologi molekuler dan bioteknologi kedokteran. Statusnya adalah sebuah unit proyek dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Hanya sebagian kecil karyawannya yang menyandang status pegawai negeri alias ASN. Selebihnya inilah yang oleh sejumlah netizen disebut bakal kena pemutusan hubungan kerja. Padahal di antara mereka ini bertahun-tahun bekerja di Eijkman.
Seperti cuitan @aik_arif, "Saya kenal dan pernah ke lapangan bareng dg beberapa. Mereka org2 hebat, banyak di antaranya lulusan kampus terbaik, dalam dan luar negeri di bidang yg dibutuhkan: biologi molekuler dan kedokteran."
Banyak di antara mereka yg diberhentikan ini bertahun-tahun bekerja di Eijkman. Saya kenal dan pernah ke lapangan bareng dg beberapa. Mereka org2 hebat, banyak di antaranya lulusan kampus terbaik, dalam dan luar negeri di bidang yg dibutuhkan: biologi molekuler dan kedokteran.
— Ahmad Arif (@aik_arif) January 1, 2022
Sedangkan akun @msaid_didu menyebut bahwa ada ribuan karyawan yang di-PHK -dengan tanda kutip- di lembaga yang dikoordinasikan oleh BRIN.
Bapak Menko @PerekonomianRI yth, puluhan trilyun dana Bpk alokasikan utk "menggaji pengangguran" lewat kartu prakerja, tapi saat yg sama terjadi "PHK" ribuan tenaga kerja yg sdh mengabdi puluhan tahun di lembaga yg dikoordinasikan oleh BRIN.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) January 2, 2022
Adilkah ?
Keberadaan Lembaga Eijkman sendiri kini berada di bawah BRIN. Diawali dengan munculnya Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Perpres tersebut menyatakan bahwa seluruh lembaga penelitian harus diintegrasikan ke dalam BRIN.
Lantas BRIN pun membuat Peraturan Kepala BRIN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja BRIN.
Menurut Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, berdasarkan aturan tersebut maka empat lembaga pemerintah non kementerian berintegrasi dengan Kemristek/BRIN terhitung sejak 1 September 2021.
Keempat lembaga tersebut adalah Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
LBM Eijkman yang semula ada di bawah Kemenristekdikti otomatis diambil alih BRIN.
Status LBM Eijkman kemudian dilembagakan menjadi unit kerja resmi. “Menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman di bawah Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati,” kata Laksana Tri Handoko, Sabtu (1/1/2022).
Pada 28 Desember 2021 lalu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman periode 2014-2021 Amin Soebandrio menyerahkan pengelolaan lembaga LBM Eijkman kepada Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wien Kusharyoto.
"Mulai hari ini saya menyerahkan hak, tanggung jawab dan kewajiban pengelolaan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman kepada Pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman Wien Kusharyoto," kata Amin di Jakarta, Selasa (28/12/2021) seperti dikutip Antara.
Penyerahan pengelolaan LBM Eijkman ke BRIN, Selasa (28/12/2021). (Antara)
Amin waktu itu tidak menyebut mengenai PHK. Ia hanya mengemukakan bahwa beberapa penyesuaian akan dilakukan setelah penggabungan Lembaga Eijkman ke BRIN.
"Kita berharap dengan perubahan ini tidak akan menyurutkan semangat kita untuk terus berkarya dan bekerja," katanya.
Amin berpesan kepada para periset di Lembaga Eijkman agar tidak berhenti berkarya karena peneliti bisa melakukan penelitian dan berkarya di mana saja. "Karena yang penting bukan tempat, fasilitasnya, tapi manusianya yang akan menentukan keberhasilan dari suatu usaha," tutur Amin.
Amin Soebandrio. (Antara)
Pelaksana Tugas Kepala Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN Wien Kusharyoto waktu itu menjelaskan bahwa setelah integrasi Eijkman ke BRIN maka secara otomatis semua periset yang sebelumnya bekerja di Lembaga Eijkman harus menjalankan aktivitas riset sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang baru. "Kita perlu melangkah maju," kata Wien.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com