Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan banyak negara atau pemimpin negara yang kaget melihat Indonesia mampu menurunkan kasus harian Covid-19 menjadi ratusan kasus saja dari awalnya mencapai 56.000 kasus per hari.
“Banyak yang kaget kenapa Indonesia bisa tahu-tahu turun dari 56.000 (kasus harian) ke hanya angka ratusan (per hari),” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, Jawa Barat, Senin (17/1/2022).
Kondisi pandemi Covid-19 yang sudah bisa dikendalikan, menurut Jokowi, suatu hal yang patut disyukuri. Bila mengingat saat munculnya pandemi di pertengahan Juli 2020, telah menimbulkan kengerian di mana-mana. Lonjakan kasus Covid-19 membuat lorong dan halaman rumah sakit, khususnya di Pulau Jawa dan Bali menjadi penuh pasien Covid-19.
“Kasus harian saat itu, saya ingat, 56.000 kasus harian. Dan patut kita bersyukur hari ini, kemarin berada di angka 855 kasus dari 56.000. itu pun sudah naik, yang sebelumnya kita sudah berada di angka 100-200,” ujar Jokowi.
Indonesia bisa menurunkan angka kasus harian menjadi sekitar ratusan per hari, Jokowi menegaskan hal itu dikarenakan nilai Pancasila diterapkan oleh masyarakat. Nilai yang dimaksud adalah kegotongroyongan. Nilai ini yang tidak dimiliki oleh negara-negara besar lain di dunia.
“Kenapa kita bisa menurunkan drastis dari 56.000 ke angka 100-an, itu karena kita memiliki yang namanya gotong royong. Pancasila kita ada disitu. Negara besar tidak memiliki,” terang Jokowi.
Negara besar di dunia, kata Jokowi, tidak memiliki rakyat yang mau memberikan rumah mereka untuk isolasi atau karantina bagi tetangga yang terkena Covid-19. Selain itu, tidak mempunyai warga dengan ekonomi baik membantu warga yang sedang kesusahan karena terdampak Covid-19.
“Mereka tidak mempunyai bahwa rakyat di desa, rakyat RT, rakyat kita di RW, mau memberikan rumahnya untuk isolasi, untuk karantina. Yang berpunya mau memberikan sembako kepada yang baru kesusahan karena pandemi. Dan, itu saya lihat betul implementasi dari Pancasila itu ada. Masih kuat sekali kegotongroyongan kita. Itu yang tidak dimiliki oleh negara lain,” jelas Jokowi.
Gotong royong, lanjut Jokowi, menjadi kunci dalam penanganan dan pengendalian Covid-19 di Tanah Air. Tidak hanya pemerintah saja yang bergerak, tetapi juga bersama-sama pemerintah daerah, TNI, Polri, organisasi rakyat hingga perangkat daerah di bawah bergerak semuanya.
“Ya kuncinya di situ. Semuanya bergerak. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, organisasi-organisasi rakyat, perangkat kita yang sampai ke bawah semuanya,” tegas Jokowi.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com