Jakarta, Beritasatu.com - Koalisi Kebebasan Berpendapat meminta masyarakat menjauhi atau tidak berkoalisi dengan kelompok yang gemar melakukan kekerasan.
Koalisi Kebebasan Berpendapat secara tegas juga mengecam kekerasan yang dialami pegiat media sosial dan juga dosen Universitas Indonesia, Ade Armando. Jangan sampai, perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan cara-cara kekerasan seperti yang menimpa Ade Armando.
“Harus diutamakan adalah mengutuk kekerasan, supaya ini tidak menjadi sesuatu yang normal. Ini menjadi kekhawatiran kita semua, bahwa perbedaan pendapat bisa diselesaikan lewat cara-cara barbar seperti ini. Lewat cara-cara kekerasan. Ini yang tak boleh terjadi,” kata juru bicara Koalisi Kebebasan Berpendapat, Andy Budiman, saat acara Solidaritas untuk Ade Armando, Kamis (21/4/2022).
Dia menambahkan, bagaimana menyikapi perbedaan berpendapat bisa diselesaikan tanpa harus dengan cara kekerasan. Banyak orang berpendapat, insiden yang dialami Ade Armando disebabkan adanya polarisasi politik atau pernyataan-pernyataan yang diungkap secara keras.
“Apa yang terjadi dalam kasus Bang Ade ini, tidak bisa dibenarkan atas dasar apa pun. Polarisasi politik adalah sesuatu yang biasa. Semua negara ada polarisasi politik, perbedaan pendapat itu ada. Namanya juga negara demokrasi. Bang Ade selama ini menyampaikan pendapatnya secara damai, beradu argumen. Lalu, ada orang yang tidak setuju dengan Bang Ade maka selesaikanlah lewat perdebatan melalui argumentasi (bukan kekerasan),” bebernya.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com